Jenis Jerawat: Epidemiologi, Etiologi, Patologi, Patofisiologi, dan Gejalanya - Jerawat merupakan penyakit yang sudah umum, dimana efeknya biasanya dan utamanya dirasakan saat kita menginjak usia remaja, karakteristiknya sendiri seperti terdapatnya lesi, komedo terbuka (blackhead) dan komedo tertutup.
 |
Jenis Jerawat |
Jenis Jerawat
Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang biasanya terjadi pada usia remaja dan bisa sembuh sendiri bahkan tanpa di obati sekalipun (meski tentu saja akan muncul kembali bahkan walau sudah diobati sekalipun). Kebanyakan pasien yang hanya memiliki jerawat ringan tidak membutuhkan bantuan dokter.
Jenis Jerawat, Berikut Lengkapnya
Meskipun begitu, biasanya orang yang menderita jerawat bisa menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk membeli obat bebas (OTC) . Dalam kasus jerawat yang parah bisa meninggalkan bekas luka jerawat. Bahkan bentuk ringan bisa menyebabkan dampak psikologis yang cukup besar bagi penderita
Jenis Jerawat Epidemiologi
Jerawat adalah gangguan kulit yang paling umum terjadi di Amerika Serikat. Jerawat mempengaruhi lebih dari 17 juta pasien setiap tahunnya dan menyumbang sekitar 10 persen dari semua kunjungan pasien ke dokter perawatan primer.
Hampir setiap orang memiliki beberapa jerawat selama masa remaja mereka. Mungkin akan terus ada atau muncul/tumbuh pada beberapa orang hingga berusia 30-40 tahun atau muncul pasca menopause pada wanita. Pemberian obat tertentu seperti kortikosteroid, halogen, androgen, lithium dan antikonvulsan juga bisa menyebabkan jerawat.
Prevalensi tertingginya sendiri yaitu pada usia 16-17 tahun, dimana pada wanita ada sekitar 83 hingga 85% sementara pria yang pernah mengalami jerawat berkisar antara 95 hingga 100% (Goodman, 1999).
Dari survei yang sudah dilakukan, di kawasan Asia Tenggara sendiri setidaknya terdapat 40 hingga 80% kasus jerawat, sementara untuk negara Indonesia sendiri, menunjukkan terdapat sekitar 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007, informasi ini didapat dari catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia.
Minor acne adalah suatu bentuk jerawat ringan yang dialami remaja sebanyak sekitar 85%, gangguan ini masih dianggap proses fisiologis, sementara 15% remaja menderita mayor acne yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat ke dokter.
Jerawat juga bisa dikaitkan dengan pekerjaan tertentu di mana pars, minyak dan hidrokarbon terklorinasi hadir saat kontak dengan kulit. Aplikasi kosmetik tertentu termasuk pelembab juga bisa menjadi penyebab jerawat
Jenis Jerawat Etiologi
Etiologi jerawat multi faktorial. Herediter memainkan peran disini. Simulasi androgenik produksi sebum oleh kelenjar sebaceous pada masa pubertas sangatlah penting, tetapi juga merupakan faktor utama dalam mempercepat pertumbuhan jerawat. Jerawat tampaknya mengoklusi saluran pengeringan kelenjar sebaceous.
Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa diet berperan dalam perkembangan jerawat. Kecemasan, kelelahan, panas dan kelembaban mungkin bisa memperburuk jerawat.
Jenis Jerawat Patologi
Warna hitam sebum terbuka atau tertutup adalah hasil dari oksidasi butiran pigmen dalam sel gudang. Saat epidermis meliputi pembukaan kelenjar sebaceous sehingga oksidasi tidak bisa terjadi, lesi yang dikenal sebagai whitehead.
Komedo tidak meradang. Saat mereka meradang lesi lain terbentuk yang meliputi papula, pustula, dan lesi kistik nodular. Jerawat paling sering terjadi pada bagian kulit yang berminyak; utamanya terjadi pada wajah, leher, telinga dan badan bagian atas (punggung dan dada). Jerawat bisa menyebabkan efek fisik, psikologis dan sosial
Jenis Jerawat Patofisiologi
Androgen menyebabkan kelenjar sebaceous bagi orang dewasa dan menghasilkan sejumlah besar sebum. Baik pria dan wanita memproduksi androgen. Androgen sendiri adalah kelenjar sebaceous yang menanggapi tingkat androgen yang sangat rendah. Obstruksi aliran sebum dari kelenjar sebaceous ke permukaan kulit menyebabkan komedo.
Jumlah peningkatan sebum, peningkatan viskositas sebum, dan puing-puing keratin berkontribusi terhadap obstruksi ini. Obstruksi kronis dari kelenjar sebaceous akan menyebabkan obstruksi folikel. Sebum terdiri dari trigliserida, kolesterol, lilin dan sejumlah asam lemak bebas.
Biasanya sebum tidak inflamasi. Namun pertumbuhan bakteri dalam folikel menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas yang sangat menjengkelkan dan ber-inflamasi. Folikel meradang bisa pecah dan menyebar membuat proses lain terhadap dermis yang berdekatan, menyebabkan peningkatan radang melalui reaksi benda asing.
Gejala Komedo
Sudah pernah dibahas sebelumnya tentang gejala jerawat. Salah satunya komedo dan lesi lain, termasuk bekas luka, adalah kelainan fisik yang disebabkan oleh jerawat. Program ini biasanya kronis sepanjang masa remaja sampai keseimbangan hormon mencapai usia awal 20-an. Bekas jerawat kadang-kadang terjadi namun kadang-kadang juga tidak muncul. Tujuan dari pengobatan adalah untuk membersihkan lesi, dan meminimalkan tekanan psikologis.